WELCOME TO MY BLOG, DON'T FORGET TO LEAVE A COMMENT _ Selamat datang di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar... THANK YOU :)

Jumat, 29 November 2013

Konektivitas Antar-Ruang dan Waktu

Dalam suatu Kejadian bisa dibahas dalam beberapa aspek yaitu : aspek ruang, aspek wakrtu, aspek kemasyarakatan dan aspek budaya. Untuk mengerti tentang alam sekitar dan prilaku masyarakat maka harus diawali dengan kamampuan untuk memahami hubungan timbal balik antara ruang dan waktu.

Secara umum ruang merupakan suatu daerah atau tempat yang ada di muka bumi secara sebagian maupun keseluruhan permukaannya. Dalam suatu kelas dalam sekolah itu bisa dikatakan ruang, yang terdiri atas dinding, bangku, papan tulis, lantai, langit-langit, dll. Ruang bukan hanya tanah yang menjadi tempat berpijak tapi juga udara, air, batuan, hewan, dan sebagainya.

Ruang juga bukan hanya udara yang kita hirup, tetapi juga lapisan-lapisan di atasnya yang biasa disebut atmosfer. Sedangkan ruang yang berisi air atau cairan itu bisa dicontohkan laut, danau serta sungai. Selain itu juga ada air yang berada di bawah muka bumi yang disebut air tanah.

Di dalam permukaan tanah juga terdapat lapisan yang terdiri batuan dan bahan tambang yang bisa menjadi bahan yang berguna dalam kehidupan. Makhluk hidup yang ada disekitar kita yang terdiri atas hewan, tumbuhan dan manusia juga bagian dari ruang. Jadi dapat disimpulkan ruang adalah suatu tempat dan unsur-unsur lain yang mempunyai peran yang bisa berpengaruh terhadap kehidupan yang ada di bumi.

Sedangkan waktu ialah urutan peristiwa yang sedang berlangsung sehingga ada bagian mulai, sedang dan berakhir. Rangkaian dari mulai sampai selesai itulah disebut waktu. Jadi semua peristiwa yang ada didunia ini pasti ada rentang waktu yang membatasinya.

Pertanyaan selanjutnya adalah diantara waktu dan ruang adakah keterikatan satu dengan lainnya ? Jawabannya bisa dari contoh berikut:

1. Banjir tahunan yang terjadi di Jakarta, banjir tersebut terjadi pada setiap musim hujan. Hal ini dikarenakan rusaknya hutan yang ada di Kabupaten Bogor sehingga air sebagian besar mengalir kesungai sedangkan sebagian kecil yang terserap ke tanah. Dan Jakarta menjadi korban luapan air kiriman dari Kabupaten Bogor.

2. Ada perbedaan antara kota dan desa. Di kota segala fasilitas ada, sehingga penduduk desa berduyung-duyung pergi ke kota untuk bisa menikmati segala fasilitas tersebut.

Dari dua contoh di atas dapat dapat disimpulkan :

1. aspek ruang antara Jakarta dan Bogor dan aspek waktu ketika musim hujan yang menyebabkan banjir di Jakarta.

2. Adanya perbedaan ruang yang lebih mengutungkan di Kota, Sehingga dalam waktu tertentu masyarakat desa akan pergi ke kota untuk menikmati fasilitas yang lengkap di kota.

Selain terikat oleh ruang, suatu gejala atau peristiwa juga terikat oleh waktu. Sebagai
contoh ‘terjadi peristiwa banjir di Jakarta pada tahun 2013’. Peristiwa banjir tersebut terikat
oleh ruang, yaitu Jakarta dan waktu, yaitu tahun 2013. Suatu peristiwa bahkan seringkali
tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan rangkaian dari peristiwa sebelumnya. Sebagai contoh,
kemerdekaan yang kamu nikmati saat ini merupakan hasil perjuangan para pahlawan kita
dulu. Alangkah tidak berterimakasihnya kita jika kita tidak menghargai jasa para pahlawan
yang telah mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan yang kita nikmati saat ini.
Dalam sejarah, konsep waktu sangat penting untuk mengetahui peristiwa masa lalu dan
perkembangannya hingga saat ini. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti masa atau
periode berlangsungnya perjalanan kisah kehidupan manusia. Waktu dapat dibagi menjadi
tiga, yaitu waktu lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang.
Kisah masa lampau suatu masyarakat terjadi di satu ruang. Ruang tersebut dapat
merupakan daerah kecil seperti rukun tetangga (RT), dapat juga mencakup wilayah yang
lebih luas seperti provinsi atau negara.
Ruang atau tempat digunakan manusia sebagai tempat tinggal dan tempat melakukan
interaksi antara satu dan yang lainnya. Mereka saling menyapa, menegur, berkenalan, dan
saling memengaruhi. Manusia tidak dapat hidup sendiri. Mereka selalu berhubungan dengan
manusia lain. Hubungan tersebut tercermin dalam interaksi sosial. Interaksi sosial merupakan
kunci dalam sendi-sendi kehidupan sosial karena tanpa interaksi, tidak mungkin terjadi
aktivitas sosial. Interaksi sosial adalah hubungan-hubungan sosial yang dinamis, baik yang
menyangkut hubungan antara individu dan individu, antara individu dan kelompok, maupun
antara kelompok dan kelompok lain (Soekanto, 2003). Interaksi sosial dapat terjadi antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.

Interaksi sosial mendasari aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya satu dan
lainnya. Dalam memenuhi kebutuhannya, manusia menciptakan berbagai hal untuk membuat
kehidupan mereka menjadi lebih baik. Mereka mengembangkan teknologi, nilai, dan norma
untuk bergaul, organisasi sosial-budaya-politik, ilmu pengetahuan, dan berbagai lapangan
kerja untuk mendapatkan kenyamanan hidup. Dengan kemampuan itu, manusia melakukan
perubahan-perubahan terhadap alam dan lingkungan tempat tinggal mereka. Apa yang sudah
mereka hasilkan diwariskan ke generasi penerusnya untuk dikembangkan lebih baik.
Dalam keadaan tertentu, manusia tidak mampu mengubah alam dan lingkungan fisik untuk
memenuhi apa yang mereka perlukan. Lingkungan fisik tempat manusia tinggal mempunyai
keterbatasan tertentu untuk menghasilkan sumber daya yang mereka perlukan. Apa yang
manusia perlukan dihasilkan oleh lingkungan lainnya. Sebaliknya, apa yang dihasilkan oleh
lingkungan mereka diperlukan oleh manusia di lingkungan lain.
Sumber daya yang tidak merata antar wilayah menimbulkan kelangkaan komoditas
tertentu di suatu wilayah. Kelangkaan dapat terjadi karena sumber daya yang tersedia tidak
sebanding dengan kebutuhan. Tidak terpenuhinya kebutuhan manusia berarti munculnya
masalah pemenuhan kebutuhan yang disebut masalah ekonomi.
Masalah ekonomi muncul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak terbatas, sedangkan
alat pemenuhan kebutuhan, berupa barang dan jasa, terbatas adanya. Ketidakseimbangan
antara kebutuhan dan ketersediaan alat pemuas kebutuhan disebut kelangkaan. Untuk
mengatasi kelangkaan, diperlukan kegiatan ekonomi yang menunjangnya. Dalam kegiatan
untuk memenuhi kebutuhan ekonomi ditentukan oleh interaksi sosial.
Kebutuhan manusia dipenuhi melalui proses interaksi sosial. Interaksi sosial sudah terjadi
sejak manusia ada. Pada zaman nenek moyang kita, pemenuhan kebutuhan hidup diawali
dengan cara berburu dan mengumpulkan makanan. Dengan makin meningkatnya kebutuhan
dan keterbatasan ruang serta sumber daya, manusia mulai hidup menetap dan bercocok
tanam.
Untuk memenuhi kebutuhan akan barang yang belum mampu dihasilkan sendiri, manusia
melakukan barter. Barter adalah cara berdagang yang dilakukan oleh masyarakat melalui

pertukaran barang. Cara ini dilakukan ketika belum ditemukan uang sebagai alat tukar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar