Kerajaan Samudra Pasai adalah kerajaan
pertama di Indonesia yang bercorak Islam. Kerajaan
Samudera Pasai terletak di pesisir
timur Aceh. Letak kerajaan ini sangat strategis karena dekat dengan Selat Malaka.
Selat Malaka adalah jalur pelayaran perdagangan internasional. Semula kerajaan
Samudera Pasai merupakan dua kerajaan yang terpisah. Pada tahun 1285, Marah
Silu (Raja Samudera) berhasil menyatukan kerajaan Samudera dan
kerajaan Pasai. Penyatuan dua kerajaan itu dibantu saudagar-saudagar mus-lim dari
Mesir. Marah Silu kemudian memeluk aga-ma Islam dan bergelar Sultan Malik
al-Saleh. Samudera Pasai meluaskan wilayah hingga ke Perlak dan Lamuri.
Samudera Pasai berkembang pesat dan menjadi pusat perdagangan yang ramai dikunjungi
oleh pedagang-pedagang dari Arab, Gujarat, Pegu, Syiam, Kedah, dan Jawa. Barang
yang diperdagangkan di Samudera Pasai beraneka ragam, seperti lada, emas, kapur
barus, dan kain sutera. Samudera Pasai juga berperan besar bagi
perkembangan Islam di Indonesia.
Pada tahun 1292, seorang pedagang dari
Venezia (Italia) yang bernama Marco Polo singgah di Perlak dalam
perjalanan pulang dari negeri Cina. Ia menerangkan bahwa sebagian besar penduduk
Perlak telah menganut agama Islam. Raja-raja yang pernah memerintah di kerajaan
Samudera Pasai antara lain:
Sultan Malik al-Saleh
(1285 - 1297).
Sultan Muhammad yang
bergelar Sultan Malik al-Tahir (1297 - 1326).
Sultan Ahmad yang
juga bergelar Sultan Malik al-Tahir (1326 - 1348).
Pada masa pemerintahan Sultan
Ahmad, Samudera Pasai dikunjungi Ibnu Battutah. Ia adalah
ulama terkenal dari Maroko yang sedang mengemban tugas dari Sultan Delhi,
India, untuk berkunjung ke Cina. Dalam kesempatan lain Kaisar Cina me-ngirim Laksamana
Cheng Hoo berkunjung ke Samu-dera Pasai. Cheng Hoo adalah seorang
laksamana bangsa Cina yang telah menganut agama Islam. Setelah Sultan
Ahmad wafat, Kerajaan Samudera Pasai mengalami kemunduran karena
diserang oleh tentara Majapahit pada tahun 1350. Samudera Pasai tidak dihancurkan,
melainkan dijadikan kerajaan bawahan Majapahit. Samudera Pasai tidak lagi
menjadi kerajaan kuat, namun dapat terus ber-tahan hingga akhir abad ke-15.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar