WELCOME TO MY BLOG, DON'T FORGET TO LEAVE A COMMENT _ Selamat datang di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar... THANK YOU :)

Selasa, 03 Desember 2013

Kerajaan Aceh

Aceh semula merupakan kerajaan kecil di bawah kekuasaan Kerajaan Pedir. Pada tahun 1514, Sultan Ali Mughayat Syah (Sultan Ibrahim) berhasil melepaskan Aceh dari kekuasaan Pedir. Sebagai kerajaan yang merdeka, Aceh berangsurangsur menjadi kerajaan besar melampaui Kerajaan Pedir. Perkembangan Kerajaan Aceh berkaitan erat dengan keadaan yang terjadi di Malaka. Sejak Por-tugis berkuasa, di Malaka diterapkan system mo-nopoli yang sangat merugikan pedagang. Para pedagang yang datang dari Arab, Persia, dan Gujarat kemudian mencari tempat persinggahan baru untuk berdagang. Tempat persinggahan baru itu ialah Pelabuhan Aceh yang sedang tumbuh. Dari Aceh para pedagang dapat melanjutkan pelayaran dengan menyusuri pantai barat Pulau Sumatera, ke Barus, Pariaman, Bengkulu, terus ke Selat Sunda. Untuk menyambut kedatangan para pedagang yang semakin ramai tersebut, Aceh mempersiapkan dan memperbaiki sarana-sarana di pelabuhan, menambah jumlah pegawai, dan mengangkat syahbandar berkebangsaan Turki yang sudah berpengalaman.
Selain itu, armada angkatan laut juga terus diperkuat guna mengamankan jalur pelayaran dari gangguan Portugis. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1606 - 1637) Aceh mencapai kejayaan. Wilayah kekuasaannya bertambah luas. Kehidupan beragama
mengalami perkembangan pesat. Di lingkungan istana tinggal seorang ulama besar bernama Hamzah Fansuri. Beliau banyak menulis buku-buku tentang agama Islam. Muridnya yang terkenal dan menjadi ulama besar ialah Samsuddin as-Sumatrani. Armada dagang dari Aceh berlayar hingga ke Laut Merah. Barang yang diperdagangkan beraneka ragam, di antaranya lada, emas, kapur barus, dan kain. Aceh menjalin hubungan dengan Kekhalifahan Turki di Timur Tengah. Turki banyak membantu Aceh dalam bidang persenjataan modern.
Faktor-faktor yang mendukung kemajuan Aceh antara lain, sebagai berikut.
􀂐 Letak Aceh yang strategis karena berada pada jalur perdagangan Nusantara maupun internasional.
􀂐 Aceh memiliki pelabuhan yang baik sebagai pe-labuhan dagang.
􀂐 Aceh sebagai pelabuhan transit menuju Eropa.
􀂐 Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada tahun 1511 mengakibatkan berkurangnya persaingan di bidang perdagangan di selat Malaka.


Aceh tampil sebagai pelabuhan utama (Bandar dagang). Setelah Sultan Iskandar Muda wafat, Aceh me-ngalami kemunduran. Raja-raja penggantinya lemah dan sering terjadi perselisihan antara para raja dengan para ulama. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Tani (1637-1642), buku-buku karya Hamzah Fansuri dibakar. Ajarannya dianggap sesat dan dilarang. Nuruddin ar-Raniri, yang berasal dari India (Gujarat) diangkat menjadi ulama. Pada masa kemunduran ini, Aceh banyak kehilangan daerah-daerah kekuasaan. Wilayahnya menciut sehingga menjadi lebih kurang seluas provinsi Aceh yang sekarang. Walaupun demikian Kerajaan Aceh tetap bertahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar