WELCOME TO MY BLOG, DON'T FORGET TO LEAVE A COMMENT _ Selamat datang di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar... THANK YOU :)

Selasa, 03 Desember 2013

Kerajaan Demak

C. Kerajaan Demak
Demak merupakan salah satu kerajaan yang bercorak Islam di pantai utara Jawa yang menonjol pada abad ke-16. Kerajaan Demak didirikan sekitar tahun 1500. Sebelumnya, Demak adalah salah satu daerah Majapahit.
a. Raja-raja yang memerintah
1. Raden Patah (1500 - 1518)
Raja pertama Kerajaan Demak adalah Raden Patah atau Pangeran Jimbun. Ia diberi gelar Al-Fatah yang berarti “Pembuka pintu gerbang kemenang-an”. Ia kemudian terkenal dengan julukan Raden Patah.
2. Pati Unus (1518 - 1521)
Pada tahun 1518, Raden Patah wafat. Ia digantikan oleh Pati Unus. Namun, baru memerintah
se-lama tiga tahun Pati Unus pun wafat. Ia terkenal dengan nama Pangeran Sabrang Lor.
3. Pangeran Sekar
Pati Unus digantikan oleh saudara mudanya, Pangeran Sekar. Pangeran Sekar memerintah hanya sebentar karena dibunuh Sunan Prawata. Pangeran Sekar dikenal sebagai Pangeran Sekar Seda Lepen.
4. Sultan Trenggana (1521 - 1546)
Raden Trenggana menggantikan Pangeran Sekar Seda Lepen. Raden Trenggana adalah ayah
Prawa-ta. Ia bercita-cita meluaskan pengaruh agama Islam serta berusaha membendung dan menentang kekuasaan Portugis. Ia berupaya mempersempit ruang gerak kawasan dagang bagi Portugis. Namun, dalam praktiknya Sunda Kelapa di Jawa Barat dan Pasuruan di Jawa Timur masih terbuka bagi perdagangan Portugis. Karena itu, Sultan Trenggana melakukan penaklukan ke Jawa Barat dan Jawa Timur. Sultan Trenggana meninggal tahun 1546.
b. Peranan Kerajaan Demak
Kerajaan Demak pada abad ke-16 memiliki peranan penting, antara lain sebagai berikut.
􀂐 Merupakan kerajaan terbesar di kawasan pantai utara Jawa. Kerajaan Demak merupakan kerajaan agraris, sekaligus ditopang oleh kekuatan maritim.
􀂐 Demak merupakan bandar transit (perantara) antara pusat rempah-rempah di Maluku dan pusat perdagangan internasional di perairan Selat Malaka.
􀂐 Kerajaan Demak merupakan pusat penyebaran agama Islam. Dari Istana Bintara/Demak, agama Islam menyebar ke kawasan pantai utara Jawa Barat (Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon); daerah pantai utara Jawa Timur (Tuban, Giri, Surabaya, Pasuruan, dan Madura); daerah pedalaman Jawa Tengah (Pajang dan Mataram); dan ke daerah Banjar di Kalimantan Selatan.
c. Keruntuhan Kerajaan Demak

Setelah Sultan Trenggana wafat, timbul perebutan kekuasaan di Demak, yaitu antara Arya Penangsang (keturunan Sekar Seda Lepen) dan Prawata (keturunan Sultan Trenggana). Perselisihan dan peperangan ini melemahkan kekuasaan Kerajaan Demak. Akibatnya, para bupati pesisir pantai utara Jawa banyak yang melepaskan diri dari Demak. Daerah-daerah yang melepaskan diri dari Demak antara lain adalah: Tuban, Giri, Surabaya, dan Pasuruan. Di Jawa Tengah, perang saudara terus berkecamuk. Prawata mengangkat diri menjadi sultan menggantikan ayahnya. Kekuasaannya tidak dia-kui oleh para raja vasal, adipati, dan juga oleh kerabat dekat yang justru banyak menginginkan tahta kerajaan. Karena itu, raja-raja jajahan Demak, seperti Banten dan Cirebon mulai berdiri sendiri dan melepaskan diri dari Demak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar