WELCOME TO MY BLOG, DON'T FORGET TO LEAVE A COMMENT _ Selamat datang di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar... THANK YOU :)

Selasa, 03 Desember 2013

Kerajaan Pajang

Kerajaan Pajang muncul di tengah-tengah perang saudara memperebutkan tahta Kerajaan Demak. Setelah Sultan Prawata meninggal, Jaka Tingkir (Adipati Pajang) mengangkat diri menjadi sultan pewaris Demak. Jaka Tingkir juga dikenal sebagai Mas Karebet atau Panji Mas. Pada tahun 1568, Hadiwijaya naik tahta menjadi Sultan Pajang. Istananya terletak di daerah Boyolali, Jawa Tengah. Pusaka Kraton Majapahityang tersimpan di Demak dipindahkan  ke Istana Pajang. Hal ini berarti pusat kerajaan pindah dari Demak yang dekat dengan pantai ke pedalaman yang agraris. Sultan Hadiwijaya menyerang Arya Penangsang di Jipang. Dalam pasukan Pajang tersebut turut serta Ki Ageng Pemanahan (Ki Ageng Mataram). Danang Sutawijaya (putera Pemanahan) ikut juga dalam pasukan Pajang itu. Dalam sebuah pertempuran, Sutawijaya berhasil membunuh Arya Penangsang.

Dengan wafatnya Arya Penangsang, Pajang menjadi kerajaan paling kuat dan mewarisi kekuasaan Demak. Sedangkan, Kerajaan Demak semakin merosot. Arya Pangiri (menantu Sultan), diangkat sebagai bupati di Demak. Daerah-daerah yang memberikan pengakuan atas kekuasaan Pajang, antara lain: Demak, Pati, Tuban, Surabaya, Madiun, Blitar, Pemalang, Kra-pyak, dan Kedu Selatan. Tiap wilayah ini diperin-tah oleh seorang bupati. Ki Ageng Pemanahan (Ki Ageng Mataram) diangkat menjadi bupati Mataram. Sutawijaya (Raden Bagus atau Raden Ngabei Loring Pasar) di-pungut sebagai anak angkat oleh Sultan Hadiwija-ya. Ia dibesarkan di dalam istana bersama Pange-ran Benawa (putera mahkota).

Pada tahun 1575, Ki Ageng Pemanahan meninggal, dan dimakamkan di makam Pasar Gede. Sultan Hadiwijaya memilih Sutawijaya menggantikan Ki Ageng Pemanahan menjadi semacam bupa-ti/petinggi Mataram. Pada tahun 1582, Sultan Hadiwijaya mangkat. Kerabat Keraton Demak, khususnya trah (keturunan) Trenggana, mengangkat Pangeran Arya Pangiri sebagai Sultan Pajang. Namun, usaha ini ditentang oleh rakyatnya. Pangeran Benawa (pewaris tahta) minta bantuan kepada Sutawijaya untuk mengusir Arya Pangiri dan mengembalikannya ke Demak sebagai bupati. Pangeran Benawa merasa tidak mampu memegang tampuk pemerintahan Kerajaan Pajang. Oleh karena itu, mahkota kerajaan diserahkan kepada Sutawijaya. Dengan demikian, tamatlah riwayat Kerajaan Pajang (tahun 1586) dan
selanjutnya timbul Kerajaan Mataram.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar