WELCOME TO MY BLOG, DON'T FORGET TO LEAVE A COMMENT _ Selamat datang di blog saya, jangan lupa tinggalkan komentar... THANK YOU :)

Selasa, 03 Desember 2013

Manusia purba Indonesia

Manusia yang pernah hidup di dunia ternyata meninggalkan jejak. Jejak-jejak manusia purba telah ditemukan di berbagai negara oleh para ahli purbakala (arkeolog). Untuk mengetahui perkembangan kehidupan manusia purba pada zaman prasejarah atau pada masa lampau, para ahli mengadakan penelitian dengan melakukan penggalian-penggalian. Dalam penelitian itu, mereka dibantu ilmu purbakala (arkeologi). Dari berbagai hasil penggalian, para ahli purbakala menemukan fosil dan artefak.
Fosil, entah dari tumbuhan, hewan, atau manusia dapat ditemukan di setiap lapisan tanah yang terbentuk dalam zaman tertentu. Fosil yang ditemukan pada lapisan tanah tersebut dapat menjadi ciri suatu lapisan kulit bumi. Fosil yang menginformasikan atau memberi petunjuk kepada kita mengenai kehidupan manusia purba pada lapisan tertentu disebut fosil pandu. Berdasarkan fosil tersebut, para arkeolog dapat mengetahui keberadaan dan tingkat peradaban manusia purba. Misalnya, ukuran tubuh, isi otak, tingkat kecerdasan, dan cara berjalan.
A. Jenis-jenis manusia purba di Indonesia
Setelah abad 18, banyak arkeolog dari luar negeri yang mengadakan penelitian tentang manusia purba di Indonesia. Hasil temuan para ahli tersebut berupa fosil-fosil, antara lain sebagai berikut.
1. Meganthropus Palaeo Javanicus
Fosil ini merupakan jenis manusia purba yang paling primitif di Indonesia. Di temukan oleh G.H.R. Von Koenigswald pada tahun 1914 di desa Sangiran di lembah Bengawan Solo. Dari fosil yang ditemukan (berupa rahang bawah dan atas yang kuat, tulang pipi yang tebal dan geraham yang besar) diperkirakan jenis ma-nusia purba tersebut memiliki tubuh yang besar dan kuat. Diduga manusia ini hidup pada zaman paleolitikum (2 - 1 juta tahun yang lalu). Makanan-nya terutama dari tumbuh-tumbuhan yang tidak diolah. Ciri-ciri Meganthropus Paleojavanicus adalah sebagai berikut.
a. Berbadan tegap dengan tonjolan tajam di belakang kepala.
b. Bertulang pipi tebal, dengan tonjolan kening yang mencolok.
c. Tidak memiliki dagu.
d. Memiliki otot kunyah, gigi, serta rahang yang besar dan kuat.
e. Makanannya adalah tumbuh-tumbuhan.
2. Pithecanthropus
Pithecanthropus merupakan fosil manusia yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Jenis-jenis pithecanthropus antara lain:
􀂐 Pithecanthropus mojokertensis
Pithecanthropus mojokertensis merupakan jenis pithecanthropus yang tertua dan diduga berbadan tegap, bentuk wajah menonjol ke muka, dan otot tengkuknya kokoh. Mereka diperkirakan hidup 2,5—1,5 juta tahun yang lalu dan memakan tumbuhan yang belum dimasak. Fosil ini ditemukan oleh G.H.R Von Koenigswald pada tahun 1936 di dekat Mojokerto.
􀂐 Pithecanthropus Erectus. Ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1900 di desa Trinil.
􀂐 Pithecanthropus Robustus. Ditemukan pada tahun
1936 di Sangiran, Bengawan Solo oleh G.H.R. Von Koenigswald. Fragmen yang ditemukan berasal dari pithecantropus yang sudah dewasa sehingga dinamakan Pithecantropus Robustus.
Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus adalah sebagai
berikut.
a. Tinggi tubuhnya kira-kira 165–180 cm.
b. Badan tegap, namnun tidak setegap Meganthropus.
c. Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis.
d. Otot kunyah tidak sekuat Meganthropus.
e. Hidung lebar dan tidak berdagu.
3. Homo Soloensis
Homo Soloensis berarti manusia dari Solo, ditemukan oleh G.H.R. Von Koenigswald dan Weidenreich pada tahun 1931-1934 di lembah Bengawan Solo, yaitu daerah Ngandong, Sambungmacan, dan Sa-ngiran (Sragen).
4. Homo Wajakensis
Homo Wajakensis berarti manusia dari Wajak. Fosil ini ditemukan oleh van Rietschoten pada tahun 1889 di Wajak, dekat Kota Tulungagung. Temuan ini diselidiki oleh Eugene Dubois.
5. Homo Sapiens
Homo Sapiens berarti manusia cerdas. Manusia ini sudah seperti keadaan manusia sekarang. Yang berbeda hanya kebudayaannya. Penamaan fosil-fosil yang ditemukan tersebut
didasarkan pada:
Hasil rekonstruksi bentuk fisik. Misalnya Meganthropus Palaeojavanicus, yakni manusia raksasa (besar) dari pulau Jawa.
􀂐 Tempat ditemukannya fosil tersebut. Misalnya
Homo Wajakensis, yakni manusia dari Wajak.
Homo sendiri memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Memiliki tinggi badan 130-210 cm.
b. Otak lebih berkembang daripada Meganthropus dan Pithecanthropus.
c. Otot kunyah, gigi, dan rahang sudah menyusut.
d. Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah memiliki dagu.
e. Mempunyai ciri-ciri rasa Mongoloid dan Austramelanosoid.
f. Makanannya bervariasi, yakni tumbuh-tumbuhan dan daging yang berasal dari hewan hasil buruan.
B. Pola hidup manusia purba

Berdasarkan penelitian terhadap benda-benda prasejarah, maka dapat diketahui cara hidup manusia pada zaman dahulu. Mula-mula manusia hidup mengembara, mereka tidak mempunyai tempat tinggal tetap. Dengan kata lain, mereka selalu berpindah-pindah (nomaden) untuk mencari tempat yang memiliki cukup persediaan makanan dan air, serta aman dari gangguan. Karena keterbatasan fisik serta kemampuan otak yang rendah, menyebabkan kehidupan manusia purba sangat tergantung pada alam. Oleh sebab itu untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, mereka harus mengumpulkan (meramu) makanan dan berburu. Pola hidup yang hanya tergantung pada ketersediaan makanan oleh alam ini disebut food gathering.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar